Dear Wanita Solehah

by - Minggu, Desember 14, 2014



Aku tak cukup baik. tapi siapa peduli?
Karena tohh kau tak mengenalku dan memang tak perlu mengenalku.

Jangan pernah biarkan aku manatapmu penuh, karena akan membuatku mengingatmu. Dan itu berarti akan memenuhi kepalaku dengan inginkanmu. Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap khayal dan lamunanku.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh Lumpur. Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci. 
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi yang tak berujung. Mudah dimulai tapi tak dapat kusudahi.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat dalam hati, meski ujung penutupmu pun tak berani kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku untuk bersamamu, karena sucimu yang kau pertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli. Tapi kau hanya akan jadi wanita biasa di hadapanku. Yaa, wanita biasa. Bila kau kalah.
Jangak pernah kau menatapku penuh, bahkan tak perlu kaulirikkan matamu sedikitpun untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku yang masih terlampau kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah burukku, dan mengenakan pakaian kebesaran yang sering membuatku tak sadarkan diri bahwa aku tak lebih bersih dari lantai yang penuh dengan lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau termanipulasi.
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang dengan sepenuh hati meningkatkan ketaqwaanmu kepada Rabbmu. Jangan kau umba perasaan dan kata cintamu kepada mereka yang tidak berhak untuk itu. 
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, pun terukir dalam Al-Qur’an (annur26) tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam akad yang indah dihadapan para saksi dan walimu.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir di dalam Al-Qur’an.
Utarakan harapanmu pada istikharah sepenuh hati.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu, mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak ada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki yang ada di dunia fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu, yang kaubangun dengan segala kekhusyu’an
tangis do’amu.
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya. 
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Aku disini memperbaiki diri.


Sumber:http://ask.fm/muhaluthfi

You May Also Like

0 komentar